https://jurnal.sman1purworejo.sch.id/index.php/tiwikrama/issue/feed TIWIKRAMA 2024-05-26T19:13:05+07:00 Open Journal Systems https://jurnal.sman1purworejo.sch.id/index.php/tiwikrama/article/view/41 Implementasi School Well Being di SMA Negeri 1 Purworejo 2024-05-26T17:57:53+07:00 Nur Aziz [email protected] <p><em>Muara akhir dari mendidik adalah menuntun bakat untuk mencapai kebahagiaan yang setinggi tingginya seperti diutarakan oleh tokoh pendidikan kita Ki Hajar Dewantara. Proses pendidikan berlangsung di keluarga,masyarakat serta lebih khusus di sekolah. Oleh karena itu, sekolah merupakan entitas yang sangat penting untuk&nbsp; mengantarkan para siswa mencapai kebahagiaan yang setinggi tingginya. Upaya mewujudkan siswa mencapai kebahagiaan di SMA Negeri 1 Purworejo adalah dengan mengimplementasikan model school well being school well being yang terdiri dari 3 dimensi yaitu dimensi having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri) dan health (kesehatan). Dalam pemenuhan keempat dimensi tersebut SMA Negeri 1 Purworejo melakukan dengan pengelolaan sarana prasarana, pembiayaan yang efektif, penguatan budaya sekolah dan budaya positif,penguatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan ekstrakurikuler, proyek pembelajaran yang mendantang dan fasilitasi dukungan kesehatan. Hasil implementasi school well being di SMA Negeri 1 Purworejo berdasarkan hasil survei ke siswa sejumlah 561 responden diperoleh penilaian bahwa 97%&nbsp; siswa menyatakan SMA Negeri 1 Purworejo adalah sekolah yang menyenangkan. Selanjutnya&nbsp; tingkat kebahagiaan siswa ketika berada di sekolah memperoleh skor 75 dengan kategori baik.</em></p> <p><em>Kata Kunci : School well being, Bahagia, Menyenangkan</em></p> 2024-05-26T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 TIWIKRAMA https://jurnal.sman1purworejo.sch.id/index.php/tiwikrama/article/view/48 GFS dan PSDM sebagai Alternatif Sistem Informasi Sekolah yang Real di SMA Negeri 1 Buluspesantren 2024-05-26T19:10:39+07:00 Trisni Atmawati [email protected] <p><em>Keterbatasan sistem informasi di SMA Negeri 1 Buluspesantren berdampak pada tidak ketersedianya data kehadiran siswa yang cepat dan update. Hal tersebut berdampak pada lambatnya penanganan siswa yang terlambat atau tidak masuk sekolah serta berpengaruh pada &nbsp;pengambilan keputusan diantaranya pada kasus tersebut. Dari latar belakang itu maka diperlukan sistem manajemen informasi yang cepat dan juga ramah biaya. Hasil penggunaan sistem manajemen informasi yang REAL (Realtime, easy, low cost )disebut GFS dan PSDM di SMA Negeri 1 Buluspesantren menunjukkan adanya peningkatan data informasi sekolah. Data tersebut yaitu data ketidakhadiran siswa secara cepat dan up to date. Hasil ini berdampak positif bagi sekolah yaitu adanya peningkatan pengambilan keputusan berbasis data, penurunan jumlah siswa alpha dan penurunan frekuensi ketidakhadiran siswa di sekolah.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata Kunci: GFS dan PSDM, sistem informasi, REAL</em></p> 2024-05-26T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 TIWIKRAMA https://jurnal.sman1purworejo.sch.id/index.php/tiwikrama/article/view/43 Model PBL dengan Strategi Window Shopping Meningkatkan Antusiasme Belajar Materi Inovasi Teknologi Biologi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Purworejoi 2024-05-26T18:18:04+07:00 Arwina Setyaningsih [email protected] <p><em>Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih cenderung berpusat pada guru (teacher center). Metode pembelajaran monoton yang membuat siswa pasif, tidak semangat,tidak antusias dalam belajar dan rendahnya motivasi.oleh karena itu perlu upaya guru untuk melakukan pembelajaran bervariasi&nbsp; guna meningkatkan antusiasme belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunaan adalah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan strategi Window shopping. Hasil implementasi pembelajaran ini didaptkan adanya peningkatan antusiasme belajar siswa yang ditunjukkanan dengan peningatan jumlah pertanyaan yang disampaikan siswa di kelas yaitu dari 2-3 pertanyaan saja menjadi 23 pertanyaan. Berdasarkan angket juga diperoleh hasil bahwa 98% siswa menyatakan menyukai pembelajaran yang dilakukan.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata kunci: PBL, Window shopping, antusiasme belajar</em></p> 2024-05-26T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 TIWIKRAMA https://jurnal.sman1purworejo.sch.id/index.php/tiwikrama/article/view/45 Peningkatan Ketrampilan Guru dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka Melalui Supervisi Akademik dan Bimlat di SD Negeri Kenteng, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo 2024-05-26T18:29:17+07:00 Ninik Puji Rahayu [email protected] <p><em>Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk meningkatkan Keteramplan Guru&nbsp;&nbsp; dalam Menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka melalui Supervisi akademik&nbsp; dan Bimlat pada Guru Kelas SD Negeri&nbsp; Kenteng Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Penyususunan&nbsp; modul ajar&nbsp; disesuaikan dengan standar kompetensi masing-masing pelajaran agar dapat menjadi acuan dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (Actoin Research) yang terdiri atas dua&nbsp; siklus dan setiap siklus terdiri atas Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dengan cara&nbsp; mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas semua guru, lalu mendokumentasikan hasil pengamatan tersebut. Hasil prasiklus menunjukkan bahwa keterampilan guru dalam menyusin modul ajar masih sangat rendah, yakni mendapat skor rata-rata 6,18. Pada&nbsp; siklus I peneliti sudah mengadakan pelatihan untuk memperbaiki keterampilan guru dalam menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka di SD Negeri Kenteng. Penulis&nbsp; berusaha mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penulis mencari berbagai pendekatan yang cocok, dan akhirnya memilih sebuah pendekatan yang diberi nama Bimlat. Bimlat merupakan akronim dari Bimbingan dan Latihan. Hal ini dilakukan agar keterampilan guru dalam menyusun modul ajar meningkat. Hasil dari siklus&nbsp; I, keterampilan guru dalam menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka&nbsp; mencapai skor&nbsp; 6,60 dengan predikat baik, Selanjutnya pada siklus II hasil observasi mencapai skor 7,62 artinya keterampilan guru dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik&nbsp; dan Bimlat (Bimbingan dan Pelatihan)&nbsp; sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka di SD Negeri Kenteng&nbsp; Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata kunci: Keterampilan guru,, Supervisi Akademik, bimlat</em></p> 2024-05-26T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 TIWIKRAMA https://jurnal.sman1purworejo.sch.id/index.php/tiwikrama/article/view/46 Project Based Learning (PjBL) "DURIAN" Mengembangkan Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMA Negeri 1 Purworejo 2024-05-26T18:32:42+07:00 Reni Susiana Dewi [email protected] <p><em>Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan merupakan pelajaran dengan karakteristik pengembangan kreativitas dan penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Problem Based Learning). Pembelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMA Negeri 1 Purworejo telah biasa menggunakan PjBL ini namun masih belum dapat memaksimalkan pengembangan kreativitas siswa. Strategi baru PjBL menggunakan PjBL DURIAN diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pengembangan kreativitas siswa dalam pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Model pembelajaran berbasis DURIAN adalah strategi pembelajaran dengan langkah iDe – Uji coba – kolaboRasi – Inovasi – Aksi Nyata. Hasil implementasi PjBL DURIAN pada mata Pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMA Negeri 1 Purworejo dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan indikator adanya peningkatan variasi produk ketika menggunakan PjBL sejumlah 9 variasi menjadi 20 variasi setelah menggunakan PjBL DURIAN. Jumlah ide yang dihasilkan sebelumnya 20 ide, setelah menggunakan PjBL DURIAN menjadi 35 ide. Hasil penilaian diri siswa setelah mengikuti PjBL DURIAN semua siswa menyatakan mudah dalam menngali ide.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata Kunci: PjBL, DURIAN, kreativitas</em></p> 2024-05-26T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 TIWIKRAMA https://jurnal.sman1purworejo.sch.id/index.php/tiwikrama/article/view/47 Bentuk Sajian dan Makna Simbol Kelompok Kesenian Tari Lengger "Setyo Utomo" Desa Sutopati Kajoran Kabupaten Magelang 2024-05-26T18:36:36+07:00 Kristanti Sri Purwati [email protected] <p><em>Tari Lengger merupakan salah satu kesenian rakyat di Jawa Tengah yang telah mengalami perjalanan yang sangat menarik dan sangat kompleks. Di desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang terdapat kelompok kesenian tari Lengger bernama “ Setyo Utomo”. Secara geografis,&nbsp; Desa&nbsp; Sutopati berbatasan dengan tiga kabupaten yaitu Wonosobo, Purworejo dan Temanggung. Dalam artikel ini membahas aspek-aspek penting dalam seni tradisional Indonesia, khususnya kesenian Tari Lengger di Desa Sutopati Kajoran, Kabupaten Magelang. Pendekatan antropologi digunakan untuk menyelidiki bentuk sajian dan makna simbol dalam tarian ini, sebagai bagian integral dari warisan budaya lokal. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini menggali mengenai proses kreatif di balik sajian tari Lengger. Fokus utama adalah analisis terhadap bentuk-bentuk gerak, kostum, dan musik yang menjadi bagian integral dari pertunjukan tersebut. Penelitian ini&nbsp; juga akan&nbsp; mengkaji makna simbolik di balik setiap elemen tari dan mencoba memahami pesan budaya yang terkandung dalam setiap gerakan dan atributnya. Pewarisan sebagai upaya pelestarian kesenian Tari Lengger telah dilakukan oleh masyarakat setempat untuk mempertahankan nilai- nilai dan esensi yang terkandung dalam kesenian tesebut. </em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata kunci: tari lengger, proses kreatif, makna simbolik</em></p> 2024-05-26T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 TIWIKRAMA